HENI KUSUMA
PGSD/ 2F/ 12108241073
Ada rasa
syukur dalam hati ini sejak Bapak hadir untuk membimbing kami. Seringkali
diantara kami dan beberapa pihak hanya bisa berdebat mengenai masa depan
pendidikan yang dirasa semakin runyam saja permasalahannya, seringkali kami
menyalahkan pemerintah. Seperti peribahasa yang mengatakan “gajah di pelupuk
mata tidak tampak, kuman di seberang lautan tampak”.
Dengan
penjelasan dari Bapak selama ini, melalui berbagai elegi-elegi, saya menjadi
sadar bahwasanya kesalahan itu terjadi pada pendidik, ada yang salah pada
bagaimana guru harus memposisikan diri di dalam kelas, bagaimana cara mengajar
yang benar.
Pada awalnya,
saya merasa berat setiap hari harus refleksi, namun dari situlah tahu bagaimana sikap yang harus saya tanamkan
sebagai seorang calon pendidik yang harus memberdayakan murid-murid saya kelak.
Bagi saya bahasa filsafat itu bahasa yang berat dan rumit, namun Bapak bisa
menyajikannya dengan gaya bahasa yang berbeda dan mudah kami pahami sehingga
kami benar-benar dapat mengambil manfaatnya. Dari semakin membaca artikel dan
elegi-elegi bapak, saya semakin penasaran akan pembenaran paradigma mengajar
lebih lanjut agar saya pun bisa melakukan inovasi terhadap metode pembelajaran
saya.
Dari semua itu
saya semakin mengerti akan hakikat-hakikat belajar, hakikat-hakikat pendidikan,
hakikat-hakikat matematika yang selama ini tak pernah terungkap dan tidak
disadari oleh sebagian besar guru. Beruntung saya dapat mempelajari semua ini,
terima kasih, semoga ini menjadi awal inovasi pendidikan di Indonesia untuk
Indonesia yang lebih baik. Aamiin ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar