Senin, 10 Juni 2013

refleksi (45): Elegi Ritual Ikhlas 2: Persiapan teknis






HENI KUSUMA
PGSD/ 2F/ 12108241073

Saya setuju dengan artikel di atas. Beribadah merupakan kegiatan yang berurusan dengan Tuhan, maka dari itu perlu dipersiapkan matang-matang agar ibadah kita menjadi sempurna. Selain itu, dalam melaksanakan ibadah juga terdapat ketentuan-ketentuan yang harus kita perhatikan dan tidak boleh dilanggar, serta harus dilandasi dengan perasaan ikhlas, melakukan semata-mata untuk mencari wajah Allah SWT, menganggap bahwa ibadah tersebut adalah kebutuhan pokok kita untuk mencapai kebahagiaan abadi di alam akhirat kelak.
Kalau saya amati lebih dalam dan apabila duhubungkan dengan pendidikan, khususnya pendidikan matematika, konteks kisah di atas ada kaitannya, yaitu santri kepala sebagai guru dan peserta ritual sebagai murid. Maka santri kepala berperan sebagai “pengarah” jalannya ritual (sedangkan ritual sendiri diibaratkan sebagai proses pembelajaran), santri kepala memberikan beberapa petunjuk mengenai ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan. Meski begitu, ritual harus didasari dengan rasa ikhlas. Tanpa keikhlasan hati, maka tidak akan mendapatkan apa-apa dari ibadah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar