Senin, 10 Juni 2013

refleksi (55): Elegi Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah Rasulullah




HENI KUSUMA
PGSD/ 2F/ 12108241073

Subhanallah, sungguh Nabi Muhammad SAW telah dimuliakan Allah dan pantaslah dia menjadi penghuni surga firdaus, menjadi teladan bagi setiap umat di dunia. Beruntung saya menjadi orang yang deberi hidayah oleh Allah. Allah telah menurunkan utusan untuk umatNya agar mengetahui jalan yang benar dalam rangka kembali di sisiNya dengan keadaan yang sebaik-baiknya.
Siapapun pasti juga ingin dapat melihat wajah Rasulullah, salah satu syaratnya adalah Islam, karena hanya agama ini yang akan mengantarkan kita ke kebahagiaan abadi (surga) dan bertemu Rasulullah di sana. Namun, Islam tak sekedar melafalkan kalimat syahadat, kalimah Syahadat mengandung unsur pengetahuan karena seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya. Bersyahadat itu juga harus memenuhi unsur Menerima dan Tunduk dengan Jujur, Ikhlas, dan semata-mata demi Cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Bersyahadat itu harus menerima dengan Jujur dan Ikhlas segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Dan hal ini harus membuahkan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT, dengan jalan meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang datang dari syariat Islam melalui Al Qur'an dan Sunnah Rasul, serta berserah diri kepada Allah dan Rasul-Nya dengan Tunduk secara fisik dan Menerima dalam hati, kemudian mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya, dan selalu siap melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupannya.
Semoga kita termasuk dalam golongan yang akan melihat wajah Rasulullah. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar