Senin, 10 Juni 2013

refleksi (57): Elegi Ritual Ikhlas 15: Melawan Hawa Nafsu




HENI KUSUMA
PGSD/ 2F/ 12108241073

Pada diri manusia pasti memiliki hawa nafsu. Hawa nafsu sendiri merupakan keinginan-keinginan diri seseorang. Terdapat berbagai macam hawa nafsu, antara lain potensi untuk mencapai keinginan-keinginan. Banyak keingainan manusia meiputi keinginan naluriah, keinginan jasmani, keinginan sekusualitas, keinginan memiliki, keinginan cinta, keinginan keindahan, keinginan pikir, keinginan hati, keinginan intrinsik, keinginan ekstrinsik, keinginan sistemik, keinginan motivatif, keinginan, harga diri, keinginan lahir, keinginan bathin, keinginan aktualisasi diri, keinginan penghargaan, keinginan diri, keinginan keluarga, keinginan kelompok, keinginann langsung, keinginan tak langsung, keinginan bawah sadar, keinginan sadar, keinginan tahta, keinginan kuasa, keinginan harta, keinginan baik, keinginan buruk, keinginan doa, keinginan ikhlas, keinginan senang, keinginan makan-minum, keinginan diperhatikan, keinginan diistimewakan, keinginan dicintai, keinginan memberi, keinginan dianggap penting, dsb. Dari banyak jenis hawa nafsu tersebut, masih dapat disederhanakan pengelompokannya menjadi Hawa Nafsu Kebinatangan (mendorong manusia untuk memperoleh keinginan lahiriah dan kenikmatan seksualitas, Nafsu Binatang Buas (menyebabkan manusia suka menyerang orang lain, membenci orang lain, menghancurkan orang lain, iri, dengki, bahkil), dan Nafsu Syaitoniah (mendorong manusia untuk membenarkan semua kejahatan yang dia lakukan).
Kelompok hawa nafsu diatas jelas-jelas dapat mencelakakan manusia baik di dunia maupun di akhirat, namun kita perlu bersyukur karena Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia Quwattun Rabbaniyyah, yaitu hawa nafsu dari unsur-unsurnya malaikat dan unsur-unsurnya Tuhan. Nafsu Quwattun Rabbaniyah inilah yang berdomisili di dalam hati ikhlas dan pikiran kritis setiap manusia. dengan inilah manusia dapat mengendalikan semua nafsu-nafsu buruk. Kita sebagai manusia harus dapat mengendalikan diri dari hawa nafsu syaitan yang akan mendatangkan abnyak mudarat. Caranya, kita harus senantiasa mengikhlas hati dan akal sehat diatas semua nafsu-nafsu buruk itu, niscaya jika Allah SWT mengabulkan dan kita dapat megendalikannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar