HENI KUSUMA
PGSD/ 2F/ 12108241073
Pada diri manusia pasti memiliki hawa nafsu. Hawa
nafsu sendiri merupakan keinginan-keinginan diri seseorang. Terdapat berbagai
macam hawa nafsu, antara lain potensi untuk mencapai keinginan-keinginan.
Banyak keingainan manusia meiputi keinginan naluriah, keinginan jasmani,
keinginan sekusualitas, keinginan memiliki, keinginan cinta, keinginan
keindahan, keinginan pikir, keinginan hati, keinginan intrinsik, keinginan
ekstrinsik, keinginan sistemik, keinginan motivatif, keinginan, harga diri,
keinginan lahir, keinginan bathin, keinginan aktualisasi diri, keinginan
penghargaan, keinginan diri, keinginan keluarga, keinginan kelompok, keinginann
langsung, keinginan tak langsung, keinginan bawah sadar, keinginan sadar,
keinginan tahta, keinginan kuasa, keinginan harta, keinginan baik, keinginan
buruk, keinginan doa, keinginan ikhlas, keinginan senang, keinginan
makan-minum, keinginan diperhatikan, keinginan diistimewakan, keinginan dicintai,
keinginan memberi, keinginan dianggap penting, dsb. Dari banyak jenis hawa
nafsu tersebut, masih dapat disederhanakan pengelompokannya menjadi Hawa Nafsu
Kebinatangan (mendorong manusia untuk memperoleh keinginan lahiriah dan
kenikmatan seksualitas, Nafsu Binatang
Buas (menyebabkan manusia suka menyerang orang lain, membenci orang lain,
menghancurkan orang lain, iri, dengki, bahkil), dan Nafsu Syaitoniah (mendorong manusia untuk membenarkan
semua kejahatan yang dia lakukan).
Kelompok hawa
nafsu diatas jelas-jelas dapat mencelakakan manusia baik di dunia maupun di
akhirat, namun kita perlu bersyukur karena Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia Quwattun Rabbaniyyah, yaitu hawa
nafsu dari unsur-unsurnya malaikat dan unsur-unsurnya Tuhan. Nafsu Quwattun
Rabbaniyah inilah yang berdomisili di dalam hati ikhlas dan pikiran kritis
setiap manusia. dengan inilah manusia dapat mengendalikan semua nafsu-nafsu
buruk. Kita sebagai manusia harus dapat mengendalikan diri dari hawa nafsu
syaitan yang akan mendatangkan abnyak mudarat. Caranya, kita harus senantiasa
mengikhlas hati dan akal sehat diatas semua nafsu-nafsu buruk itu, niscaya jika
Allah SWT mengabulkan dan kita dapat megendalikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar