Rabu, 20 Maret 2013

refleksi (32) : News Update: Koalisi Pendidikan Menolak Kurikulum 2013 Tolak Perubahan Kurikulum Pendidikan, karya Bp. Marsigit


Dari beberapa berita yang saya baca, saya dengar di media masa, tujuan diberlakukannya kurikulum 2013 salah satunya adalah untuk mengembalikan karakter bangsa Indonesia yang semakin terkikis melalui sitem pembelajaran tematik (khususnya bagi anak sekolah dasar). Namun, tidak salah juga pendapat masyarakat yang kontra dengan hendak diubahnyakurikulum KTSP 2006 menjadi kurikulum 2013. Jikalau alasannya karena kurikulum KTSP 2006 tidak efektif dalam peningkatan kualitas pendidikan, bagi saya itu aneh. Hitung saja baru berapa tahun kurikulum 2006 berjalan, sedangkan setiap perubahan atau setiap sistem untuk dapat menjadi berhasil, harus melaui berbagai proses yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Saya pikir pemerintah terlalu terburu-buru. Siapa tahu jika kurikulum 2006 dipertahankan beberapa tahun ke depan, kualitas pendidikan di Indonesia meningkat.Menurut saya, kualitas pendidikan di Indonesia bukan karena kurikulum, namun ada faktor SDM, terutama guru. Sebagus apapun diadakan perubahan sistem pada kurikulum, apabila tidak ada perlakuan apapun terhadap guru, maksud saya pelatihan-pelatihan, lesson study, atau pelatihan yang lain yang benar-benar bisa mempersiapkan guru menjadi pendidik profesional, yang inovatif, hasilnya akan sama saja. Yang terpenting di sini adalah bagaimana kiat guru dalam melakukan pendekatan dalam pembelajaran, dan seperti yang telah kita ketahui selama ini, guru-guru di Indonesia masih cenderung menerapkan metode pembelajaran tradisional, yang jika diteliti lebih dalam cara itu malah kurang mampu mengantarkan pendidikan pada tujuan yang diharapkan. Silakan diadakan perubahan kurikulum, namun perlu diingat juga bahwa penggerak pendidikan ada pada kualitas sumber daya pendidik. Sehingga, daripada sibuk mebicarakan seperti apa kurikulum yang paling sesuai diterapkan di Indonesia, pikirkan dulu bagaimana caranya agar pendidik di Indonesia memiliki kualitas tinggi baik secara intelektual serta secara sosial, mampu melakukan berbagai inovasi pembelajaran untuk masa depan siswa yang lebih baik. Untuk menghadapi perubahan kurikulum, tentunya harus ada persiapan yang benar-benar telah matang. Bukan asal menerapkan tanpa persetujuan sebagian besar pihak. Jika tidak siap, kurikulum tersebut justru akan menjadi bencana yang mengakibatkan semakin menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia.

http://powermathematics.blogspot.com/2013/03/news-update-koalisi-pendidikan-menolak.html?showComment=1363837703931#c1235333902500483316

Tidak ada komentar:

Posting Komentar