Jumat, 15 Maret 2013

refleksi (21) : Some Problems in the Effort of Promoting Innovations of Teaching Learning of Mathematics and Sciences in Indonesia, karya Bp. Marsigit


  Sudah saatnya guru merombak cara lama mereka dalam mengajar. Saya juga sangat setuju akan masih adanya banyak masalah pada model pembelajaran di Indonesia. namun, saya kira untuk bisa berubah sepenuhnya diperlukan proses yang tidak mudah. Hal ini dikarenakan suatu kebiasaan yang terlanjur mendarah daging pada diri seseorang, orang itu cenderung akan terus mempertahankannya. Tetapi tak menutup kemunkinan juga untuk berhasil apabila dunia pendidikan di Indonesia benar-benar memiliki tekad untuk mencerdaskan anak bangsa dan melihat mereka berhasil pada bidang yang mereka senangi. Jika selama ini guru tetap mempertahankan metode lama, memakai berbagai cara yang instan untuk melakasanakan kegiatan di dalam kelas, seperti membeli RPP kepada rekan yang membuka bisnis membuat RPP, serta menggunakan LKS yang sudah tersedia untuk siswa, saya yakin selamanya pendidikan di Indonesia tidak akan lebih baik. Perlu diadakan pelatihan khusus bagi guru agar menyadari bahwasanya mereka perlu melakukan pengembangan LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, bukan memberikan LKS tunggal kepada banyak siswa dengan karakteristik yang berbeda-beda pula. Dapat diambil contoh pembelajaran matematika di Jepang, guru tidak mendominasi aktivitas. Mereka menerapkan sistem belajar yang berpusat pada siswa, guru hanyalah fasilitator, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan guru membiarkan mereka berdiskusi akan LKS yang diberikan, LKS itu pun telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga tidak asal mengambil dari tempat yang sudah menyediakan, guru hanya memiliki sedikit kesempatan untuk bicara, ketika ada beberapa anak yang belum paham betul mengenai masalah mereka. nyatanya, dengan jalan itu, anak-anak menjadi lebih aktif dan mampu menemukan hal-hal baru yang mungkin juga tidak pernah diberitahukan guru kepada mereka sebelumnya, mereka menemukan sendiri. Jadi kuncinya di sini adalah perlunya memberikan anak kebebasan menyelami pikirannya sendiri dengan cara mereka sendiri untuk menemukan suatu penyelesaian masalah. Jangan pernah menjadikan siswa robot yang bisa diperintah untuk melakukan apa yang guru instruksikan. Sekian :)

source :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar