Jumat, 15 Maret 2013

refleksi (29) : The Role of Cognitive Development Theory for Mathematics Education, karya Bp. Marsigit

Dalam pembelajaran , sangat diperlukan berbagai penelitian oleh para guru terhadap siswa untuk mengetahui bagaimana seorang siswa berfikir dalam rangka mengembangkan aspek kognitifnya. Hal ini bermanfaat bagi guru agar tidak salah dalam memberikan pengajaran kepada mereka.
Pada artikel di atas dikatakan bahwa perilaku anak ketika ia berinteraksi dengan benda-benda di sekitarnya atau orang, bisa menjadi titik awal untuk membahas atau meneliti bagaimana tingkat perkembangan kognitif anak. Dalam berbagai interaksi yang ia lakukan membutuhkan pemanfaatan proses kognitif yang kompleks, sehingga akan tampak bagaimana ia melakukan berbagai tindakan sebagai efek dari perkembangan kognitifnya. Siswa secara bertahap akan mengetahui fungsi-fungsi, kinerja, atau hal-hal lain yang dapat ia temukan dalam interaksi dengan objek-objek tertentu. Anak secara aktif membangun cara berpikir sendiri melalui interaksi dengan lingkungan, bahwa perkembangan anak harus mempertimbangkan dua dimensi yaitu dimensi ontogenetic dan dimensi sosial, tidak mungkin anak bisa berkembang hanya dengan dirinya sendiri tanpa ada interaksi dengan lingkungan. ini berkaitan juga dengan pentingnya pengalaman untuk melatih intuisi matematika siswa, semakin banyak siswa melakukan interaksi dengan obyek-obyek di sekelilingnya, semakin bertambah pula hal-hal baru yang akan ia dapatkan melalui berbagai pengamatan dan penelitian. Kesimpulannya, aspek sosial, di mana siswa berinteraksi, di mana siswa bersosialisasi, sangat penting bagi perkembangan kognitif siswa.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar