Kamis, 25 April 2013

refleksi (39): Why do you think people's basic math skills are weak?


Sedikit kesimpulan yang dapat saya tangkap dari pembicaraan (perdebatan) di atas kurang lebih mengenai berbagai alasan mengapa keterampilan matematika dasar pada masyarakat lemah. Ada yang mengatakan hal ini disebabkan dengan adanya berbagai fakor yang dapat memengaruhi pikiran siswa .Aktivitas otak yang berkaitan dengan perilaku dan pembelajaran tampaknya terdiri dari faktor genetik dan lingkungan (budaya, keluarga, gen). Pengalaman anak-anak dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengendalikan beahvior kelas mereka, dan karena itu kemampuan mereka untuk fokus pada suatu aktivitas tunggal (William Galinaitis). Matematika itu seperti sesuatu yang berjalan, terus berkembang dari masa ke masa.
Sebab lain yang menjadi alasan mengapa keterampilan matematika dasar masyarakat lemah karena biasanya matematika diajarkan dengan cara menghafal dan pengulangan mekanis, bukan pemahaman mekanik dan logika. Sehingga seringkali ditemukan para siswa dapat memecahkan masalah yang sangat mirip dengan apa yang diajarkan di kelas, tetapi segera setelah perubahan tata letak, mereka tidak dapat melihat pola, atau fakta bahwa mereka perlu untuk menerapkan konsep yang sama dalam berbeda bentuk. ini akan menjadikan pendidikan matematika menjadi sia-sia atau percuma, padahal matematika itu merupakan kegiatan mencari pola. Solusi akan kasus ini adalah dengan memperbanyak praktek, di mana siswa diberikan pengetahuan yang akan menjadi dasar pemecahan masalah lalu siswa dihadapkan pada masalah sejenis namun dalam bentuk yang berbeda-beda, hal ini akan melatih siswa dalam menelusuri pola, memahami kasus untuk dapat diselesaikan dengan cara yang bervariasi. Dengan begitu, siswa akan lebih mengerti bagaimana harus menerapkan matematika dalam berbagai kasus, tidak hanya mengandalkan apa yang telah ia hafalkan di kelas. namun siswa juga melakukan penelitian untuk memperkaya pengetahuannya. Penting untuk belajar banyak bentuk. Ada waktu untuk bereksperimen dan merenungkan dan waktu untuk menguasai kodrat fundamental diterima dan pengetahuan.
Maka matematika perlu dibudayakan. Belajar matematika tidak dapat dipaksakan, orang-orang belajar matematika karena keinginan sendiri dan karena kebutuhan yang mengharuskan mereka bersungguh-sungguh dalam belajar matematika. Belajar adalah membangun aktivitas di mana saja dan kapan saja.
Meski begitu, guru tidak bisa sepenuhnya melepaskan siswa untuk mengembangkan diri. Tetap penting peran guru untuk mendampingi setiap aktivitas siswa sebagai media yang dapat membantu siswa dalam mencari suatu pemecahan masalah.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar