Kamis, 25 April 2013

refleksi (35): Mathematics and Language 9


Selalu menjadi PR bagi para pendidik, khususnya guru matematika untuk lebih bersikap sopan terhadap matematika. Selama ini, matematika telah menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa di Indonesia. Di mana letak kesalahannya ?
Masih banyak guru egois, yang selalu memaksakan kehendak pada anak didik. Masih banyak guru yang belum memahami karakter siswa. Guru masih menganggap bahwa anak didik mereka adalah seonggok plastisin yang bisa mereka bentuk seperti apa yang mereka inginkan. Guru melupakan bahwasanya anak didik juga manusia yang memiliki hati, pikiran, dan perasaan. Menurut P Ernest, matematika adalah kreativitas dan bahkan kegiatan. Maka sebagai pendidik, guru harus menyadari itu. siswa tidak dapat dipaksa agar mereka menyukai matematika. Guru hanya bisa membantu mereka menjelajahi matematika itu sendiri dan mereka pun akan menemukan sendiri seperti apa keindahan matematika itu.
Oleh karena itu, dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, guru harus mulai berlatih kreatif untuk menghadapi beberapa karakter dan beberapa kebutuhan siswa yang berbeda antara satu dan yang lain. Guru harus mengembangkan sendiri model dan metode untuk mengajar, karena guru yang mengerti apa yang siswa butuhkan, maka guru pun tahu bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu. Guru perlu mengembangkan sumber belajar mereka sendiri, buku teks, lembar kerja, termasuk berbagai jenis model 'komunikasi'. Selain sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai peneliti. Dengan ini, guru akan lebih mudah menemukan jalan keluar untuk masalah-masalah yang kemungkinan dapat terjadi dalam pembelajaran, baik pada siswa, cara mengajarnya, metode dan sumber belajar yang ia kembangkan, dan lain-lain. Guru perlu mengubah paradigma mengajar dengan tidak memberikan tanda terima siswa atau model, tetapi untuk memfasilitasi mereka untuk membangun matematikanya sendiri. Dalam pembelajaran inovatif,teknologi informasi dan komunikasi sangatlah penting untuk memfasilitasi kebutuhan belajar mereka. di sinilah kita temukan pentingnya  hubungan matematika dan bahasa.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar