Kembali lagi pada masalah
pendidikan yang tiada akhirnya, melulu mengenai cara pendidik yang kurang
memiliki keterampilan dalam menyampaikan ilmu pengetahuan mereka, atau tidak
tahu bagaimana seharusnya mereka menyampaikan materi tersebut . dalam artikel ‘mathematic and language 11’ disebutkan
bahwa pendidikan disalahgunakan mencerdaskan anak bangsa semata-mata dengan
tujuan untuk memajukan industri dan teknologi canggih negara agar tidak
tertinggal dengan negara lain. Dalam pelaksanaannya, pendidikan menjadi neraka
bagi sebagian anak didik, karena mereka terpaksa belajar yang bukan menjadi
minatnya, terpaksa belajar dengan cara yang bukan menjadi kemampuannya.
Alhasil, mereka tertekan dan stres. Ini sungguh telah melanggar hakikat
pendidikan. Bukankah anak-anak itu yang belajar, bukankah mereka yang ingin
mengetahui apa yang akan mereka cari tahu ?
Penting bagi anak didik
mengembangkan inisiatif belajar mereka sendiri. Pemaksaan akan mematikan
intuisi siswa. Pendidik harus kembali pada hakikatnya sebagai pendidik, harus
tahu bagaimana cara mendidik yang baik. Pendidik harus memahami satu per satu
karakter anak sehingga dapat antara guru dan murid dapat terjalin hubungan
serta komunikasi yang baik dalam rangka membantu mereka menggali ilmu
pengetahuannya sendiri.
Mengingat pentingnya anak didik untuk mengembangkan inisiatif mereka
sendiri, kebebasan berpikir, kreativitas, dan otonom,maka pendidik harus
menjauhkan diri dari sifat egois, pendidik harus benar-benar tulus membagi ilmu
yang telah diperolehnya guna masa depan anak didik itu sendiri.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar